14 September 2009

Cara Kerja Virus EXE dan Mengatasinya

Seperti telah diketahui bahwa virus executable adalah virus yang dibuat dengan compiler dan bahasa pemrograman. Berikut ini
beberapa cara kerja virus :
- File executable yang terkena virus apabila dieksekusi akan masuk ke dalam memori (dikenal sebagai worm) dan kemudian akan menginfeksi seluruh file exectuble di directory aktif, atau virus akan menginfeksi file executable lain apabila file lain tersebut dieksekusi.
- Virus yang aktif akan masuk kedalam boot sector media penyimpanan, kemudian apabila komputer melakukan proses booting dengan media penyimpanan tersebut maka virus akan aktif.
Berikut ini adalah contoh sebagian dari isi virus yang dibuat dalam bahasa assembly



Cara Kerja Virus Executable

Seperti telah diketahui bahwa virus executable adalah virus yang dibuat dengan compiler dan bahasa pemrograman. Berikut ini
beberapa cara kerja virus :

- File executable yang terkena virus apabila dieksekusi akan masuk ke dalam memori (dikenal sebagai worm) dan kemudian akan
menginfeksi seluruh file exectuble di directory aktif, atau virus akan menginfeksi file executable lain apabila file lain tersebut dieksekusi.
- Virus yang aktif akan masuk kedalam boot sector media penyimpanan, kemudian apabila komputer melakukan proses booting dengan media penyimpanan tersebut maka virus akan aktif.
- Untuk virus resident instruksi manipulasi akan diletakkan di memori, lalu virus ini akan menunggu kesempatan untuk mengaktifkan
bagian virus yang bersifat merusak. Biasanya virus jenis ini hanya akan aktif kembali apabila kita mengeksekusi file yang tertular virus
tersebut.
- Apabila virus bersifat menumpangi file maka virus akan merusak file asli sehingga tidak dapat berfungsi normal, tetapi apabila virus
mengadakan rutin manipulasi maka virus akan diletakkan diakhir file sehingga tidak merusak file.
- Biasanya virus mengadakan manipulasi dengan vektor interupsi dengan membelokkan vektor interupsi maka setiap terjadi
pemanggilan interupsi tertentu yang dijalankan terlebih dahulu adalah program virus tersebut.

Berikut ini adalah contoh sebagian dari isi virus yang dibuat dalam bahasa assembly :

;– cek exe/sudah kena
mov ax,word ptr Buf
cmp ax,4D5Ah
jz Usai2
cmp ax,5A4Dh
jz Usai2
6
cmp byte ptr Buf+3,’W’
jz Usai2
Tular:
;– ke ujung file
mov ax,4202h
xor cx,cx
cwd
int 21h
jc Usai2
or dx,dx
jnz Usai2
sub ax,3
push ax
;– tulis
mov ah,40h
mov cx,offset Batas-100h
mov dx,offset Mulai
int 21h
jc Usai2
pop Lom
mov ax,4200h
xor cx,cx

Setelah diperhatikan ternyata virus ini bertujuan untuk menginfeksi file COM, virus juga menyediakan tempat sebanyak 244
bytes sebagai tempat dirinya berada di ujung file korban. Virus ini akan membelokkan vektor interupsi 21h dengan procedure yang telah diciptakan sendiri oleh virus, selain itu virus ini juga melakukan proses enkripsi dengan operator bit XOR untuk mengacak badan virus yang terdapat pada file korban sehingga tidak mudah dilacak. Walaupun virus ini tidak berbahaya seperti virus CIH yang dapat menghapus BIOS (Basic Input Output System) tetapi virus ini cukup merugikan karena dapat merusak file.

Penanggulangannya

Menghindari virus memang langkah awal yang harus diambil sebelum komputer benar-benar terserang virus, karena lebih baik
mencegah dari pada mengobati. Berikut ini cara-cara menghindari virus yang cukup efisien :
- Ubah program-program atribut menjadi Read Only
Sebenarnya cara ini kurang menjamin sebab sudah ada virus yang bisa mengubah attribut file. Tetapi cara ini lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali.
Parameter untuk merubah attribut file :

ATTRIB [+R | -R] [+A | -A] [+S | -S] [+H | -H] [[drive:][path]filename] [/S]

Keterangan :
+ : menambahkan attribut
- : menghilangkan attribut
R : attribut hanya baca (Read only)
A : attribut file archive
S : attribut file aystem
H : attribut file tersembunyi
Path : nama cabang (sub-directory)
Filename: nama file yang akan diproses
/S : melakukan proses diseluruh directory dan sub-directory

- Hindari penggunaan disket-disket/Flash Disk yang tidak bisa dipercaya sumbernya.
Usahakan untuk tidak menggunakan disket-disket yang sudah lama sebab mungkin saja mengandung virus, dan juga jangan
sembarangan menggunakan disket/Flash Disk dari orang lain yang tidak terjamin kebersihan disket dari virus.
- Melakukan Write Protect
Dengan selalu mengunci Write Protect disket/Flash Disk maka, kita dapat lebih meminimalkan kemungkinan penularan virus sebab virus tidak bisa menulis pada disket yang telah di-Write Protect.
- Membuat sub-directory untuk program-program baru.
Hal ini bisa melokalisir beberapa virus apabila program kita terjangkit virus.
Cara membuat sub-directory :
MD [drive:]path
Cara berpindah sub-directory :
CD [drive:]path
- Scan virus setiap disket/Flash Disk yang tidak pasti kebersihannya dari virus.

Apabila kita terpaksa untuk menggunakan disket yang tidak diketahui kebersihannya, maka sebaiknya kita melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan antivirus. Contoh-contoh program antivirus yang cukup terkenal adalah McAfee VirusScan, Antiviral Toolkit Pro, dan Norton Antivirus
- Melakukan scan virus secara periodik pada hard disk.
Walaupun kita telah menjaga segala kemungkinan dari penyebaran virus, tetapi ada baiknya dilakukan pemeriksaan pada hard disk, sebab mungkin saja terdapat virus baru atau variasi virus yang belum bisa terdeteksi.
- Menginstal program resident pada komputer.
Untuk mencegah dan mendeteksi kerja virus kita bisa menggunakan program antivirus yang sifatnya resident, yang dimaksud dengan residen adalah program yang menetap sementara pada memori komputer. Contoh program residen adalah Scan McAfee Vshield dan Norton Anti Virus.
- Menggunakan program anti virus yang terbaru
Memang seharusnya apabila kita ingin memperkecil kemungkinan penularan virus, kita harus selalu mengikuti perkembangan
program anti virus sebab dengan semakin banyaknya virus-virus baru yang belum bisa terdeteksi oleh antivirus yang lama,
sehingga para pencipta program anti virus juga membuat program anti virus yang lebih baru pula.
- Periksa secara rutin registry Windows di bagian
\HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, apakah menemukan sesuatu yang mencurigakan jika menemukan itu hapus bagian yang mencurigakan itu.

Apabila komputer ataupun disket telah terserang virus dan kita masih ingin menggunakannya, maka mau tidak mau kita harus berusaha membasmi virus tersebut. Berikut ini cara-cara untuk membasmi virus :
1. Gunakan program antivirus
Untuk hal ini sebaiknya kita menggunakan program antivirus yang telah cukup terkenal seperti yang telah disebutkan penulis pada
bagian sebelumnya. Tetapi apabila komputer kita terserang virus lokal, maksudnya virus buatan Indonesia, ada baiknya kita juga
menggunakan program antivirus lokal pula.

2. Menggunakan Utiliti
Umumnya pembasmian virus dengan Utiliti hanya bisa untuk memberantas virus Boot Sector. Intinya ialah menimpa pada boot
sector yang telah terserang virus dengan boot sector yang masih bersih dengan syarat bahwa sistem atau versi sistem keduanya sama.
Utiliti yang dapat digunakan antara lain :

1. Norton Diskedit dan PC Tools
Kedua program ini adalah program editor yang cukup canggih dan kita menggunakannya untuk memberantas virus boot sector, tetapi cara ini hanya bisa dilakukan oleh user yang telah berpengalaman.
2. DEBUG
Debug adalah program yang selalu disediakan oleh MS DOS maupun MS Windows 95. Debug adalah program untuk melakukan
debugging, dan untuk menggunakannya juga hanya bisa dilakukan oleh user yang telah berpengalaman.
3. SYS
Sys adalah program yang juga selalu disediakan oleh MS DOS maupun MS Windows. Sys berguna untuk memindahkan atau menulis sistem pada disket ataupun hardisk. Syarat menggunakannya adala versi operating system keduanya harus sama.

Cara menggunakannya :
- Boot komputer dengan disket/Flash Disk yang bebas dari virus
Cara ini bisa dilakukan dengan disket maupun dengan hardisk
- Masukkan disket yang terkena virus, misal pada Drive B
- Ketikan ‘SYS B:’

Tidak ada komentar: